KEMENANGAN ISLAM ITU SUDAH DIJANJIKAN
-Khutbah Jumat bersama Al-Ustadz Rahmat Syukur (13/01/2023)
ﵟوَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّفَسَدَتِ ٱلۡأَرۡضُ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ ذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَﵞ [البقرة: 251]
Artinya:
Dan Kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam (QS. Al-Baqarah 251)
ﵟوَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّهُدِّمَتۡ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٞ وَصَلَوَٰتٞ وَمَسَٰجِدُ يُذۡكَرُ فِيهَا ٱسۡمُ ٱللَّهِ كَثِيرٗاۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌﵞ [الحج: 40]
Artinya:
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) Sebagian manusia dengan Sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. (QS. Al-Hajj 40)
Hari Jumat adalah hari ied umat islam setiap pekan. Hari Jum’at adalah hari Ied yang tidak ada perintah untuk makan dan minum sebagaiman ‘Iedain (2 hari raya). Hari Jumat adalah hari Ied yang umat Islam disuruh اسعوا إلى ذكر الله untuk bersegera dzikir kepada Allah, memperbanyak doa dan membaca Shalawat kepada Nabi.
Zaman yang berlaku dari dahulu sampai sekarang adalah:
عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ قَالَ: أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، فَشَكَوَنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنْ الْحَجَّاجِ، فَقَالَ: اصْبِرُوا، فَإِنَّهُ «لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ» ، سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya:
Dari Az-Zubair bin Adi, dia berkata, “Kami mendatangi Anas bin Malik, lalu kami mengaduh kepada beliau tentang (musibah) yang kami dapatkan dari Al-Hajja. Lalu beliau (Anas) berkata, “Kalian bersabarlah, karena tidak datang suatu zaman kepada kalian melainkan zaman setelahnya lebih buruk darinya hingga kalian bertemu dengan pemelihara kalian)). Aku mendengar perkataan tersebut dari Nabi kalian shallallahu alaihi wa sallam. (HR.Bukhori)
Yang lebih jelek di sini adalah zamanya, juga mayoritas orangnya juga menurun kwalitasnya.
Makna 2 ayat yang dibaca di atas tadi adalah kalaulah bukan karena penolakan yang Allah lakukan kepada Sebagian manusia terhadap Sebagian yang lain, bumi ini sudah hancur dikuasai orang-orang Kafir.
Konteks kedua ayat di atas adalah berkaitan dengan Jihad dan sejarah para Anbiya (dimana semua sejarah adalah sejarah Islam; sejarah dunia adalah sejarah Islam). Dan di semua sejarah Anbiya tersebut terjadi perang yang tidak berimbang atau bisa disebut dengan perang Asimetris (perang yang tidak sebanding).
Di antara contoh perang Asimetris pada sejarah Anbiya antara lain:
- Nabi Musa dan sahabat-sahabatnya dikejar-kejar oleh Fir’aun dengan pasukan yang penuh senjata dan ahli sihir mereka.
- Nabi Muhammad ditekan selama 13 tahun di Makkah.
- Nabi Ibrahim dicampakkan ke dalam api karena kemarahan kaumnya.
Meskipun kedua ayat di atas berlaku umum, tapi keduanya dikhususkan bagi orang-orang beriman untuk berjihad.
Sebenarnya Allah menolong umat Islam tanpa jihad itu bisa, akan tetapi Dia mensyari’atkan jihad itu salah satu tujuanya adalah ليتخذ منهم شهداء (Supaya Dia Allah mengambil dari kalangan mereka itu orang-orang yang mati Syahid). Tapi faktanya meskipun begitu, mayoritas muslimin itu takut berperang termasuk kita-kita ini dan itu harus kita akui, akhirnya Allah mensyariatkan bahwa syuhada itu ada 5 dan di hadis yang lain syuhada itu 7. Kalua Syuhada itu hanya bisa diraih dengan berperang, sangat sedikit sekali Muslimin yang berani berperang.
Keadaan Muslimin di negeri ini tidak jauh berbeda dengan perang asimetris yang senantiasa ada di sepanjang zaman. Di mana penghinaan terhadap Syari’at Islam, Ulama dan Haba`ib begitu massif dan semuanya dibiarkan. Ini merupakan tanda-tanda pendzaliman terhadap Muslimin ke arah yang lebih dalam lagi. Oleh karena itu, hendaknya Muslimin senantiasa siap untuk berperang. Kalaupun mereka tidak siap, Allah akan tetap menjalankan skenario-Nya yang telah Dia tulis di Al-Lauhil Mahfudz bahwa Allah akan tetap memenangkan Dien-Nya, meskipun Muslimin mau berjihad atau tidak mau berjihad.
Tapi bagaiamanapun, alangkah rugi bagi Muslimin yang tidak mau berjihad. Hal ini seperti kaluau saja Muslimin yang ada sekarang ini tidak mau mengaji, tidak mau belajar Al-Quran, tidak mau mengamalkan dan mengajarkan Al-Quran, Allah pasti akan mendatangkan orang lain yang mau mengajarkan dan mempelajari Al-Quran.
3 hari yang lalu, saya kedatangan seorang tamu yang berumur 78 tahun berasal dari daerah sekitar waduk Lalung, setelah beliau dipersilakan masuk, beliau ditanya akan maksud kedatangan beliau ke sini. Beliau meminta untuk diajarkan kitab ini (sambil menunjukkan kitab Nurul Yaqin) yang akan beliau ajarkan di desa beliau. Karena tidak bisa berbahasa Arab, beliau minta untuk didektekan perkata. Masya Allah, orang tua yang sudah sepuh, tidak mampu berbahasa Arab sama sekali tapi dengan semangat mau mencari orang yang bisa berbahsa Arab untuk diajari kitab tersebut dan beliau akan mengajarkan kitab tersebut kepada orang sekampungnya.
Ini merupakan sebuah pelajaran, kalau kaum muda tidak ada yang mau mendakwahkan agama Allah ini, Allah akan datangkan generasi tua yang akan mendakwahkanya. Atau Allah akan mendatangkan dengan Mu`allaf yang masuk Islam bukan hasil dakwah Muslimin, tapi banyak dari kalangan mereka masuk Islam hanya karena membaca terjemah Al-Quran, atau banyak yang masuk Islam karena fatwanya kalangan mereka sendiri. Ini menunjukkan kelemahan dan kurangnya dakwah Muslimin. Sebanyak apapun dakwah yang telah mereka lakukan akan tetap kurang, karena yang sempurna hanyalah para Anbiya. Muslimin sekarang ini sangat kurang akhlaq dan diennya. Oleh karenanya jangan lagi dikurangi dengan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan.
دفع الله pada ayat di atas tidak berlaku hanya untuk Muslimin. Sejarah mencatat bahwa jepang sebuah negri kecil yang hampir dilumat oleh negri China. Sudah diambang kemenangan di Jepang, China mengirim satu kapal besar penuh dengan prajurit, tapi kapal tersebut di tengah perjalanan terjadi kecelakaan karena badai laut, sampai akhirnya pemimpin China menarik seluruh pasukannya. Ini merupakan bentuk دفع الله padahal perang tersebut terjadi sesama orang kafir.
Amerika dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan persenjataanya pun kalah di Vietnam, Somalia (sebuah negeri yang terbelakang, bahkan lebih terbelakang dari pada Indoneisa), juga kalah di Afghanistan.
Ini semua menunjukkan bahwa semua kemenangan dan kekalahan itu sudah Allah tentukan.
Di akhir khutbah, Al-Ustadz Rohmat Syukur berstatemen, “Tinggal kita semua ini mau ikut andil dalam jihad fi sabilillah atau tidak; yang mau ikut akan Bahagia, akan memperoleh kejayaan dan yang tidak mau ikut andil merugilah dia, untuk apa dia hidup di dunia kalau tidak untuk beribadah kepada Allah yang salah satunya adalah berjihad.”
Lebih jelasnya, silakan simak Khutbah Jumat Al-Ustadz Rohmat Syukur dengan menekan link tautan berikut ini: