Mempertahankan Iman di Kala Datang Perusak Iman | Fatamorgana Dunia

Bismillah

Pada khutbah jum’at kali kali 27/05/2022, Al-Ustadz KH Mudzakir, ba’da membaca Khutbatul Hajah, sholawat dan salam atas Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, beliau membaca ayat 5-6 surat Fathir:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقࣱّۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَا وَلَا یَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ إِنَّ ٱلشَّیۡطَـٰنَ لَكُمۡ عَدُوࣱّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا یَدۡعُوا۟ حِزۡبَهُۥ لِیَكُونُوا۟ مِنۡ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِیرِ

Artinya:
Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

Beliau mengingatkan jam’ah sholat jumat untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan berhati-hati jangan sampai melanggar aturan Allah. Kalau mau menjalankan itu, Allah akan menjaga, memberikan karunia dan menyelamatkan pelakunya di dunia ini sampai di akhirat.

Di dunia ini, manusia tidak akan terlepas dari ujian, cobaan dan fitnah.

Beliau menyebutkan beberapa fitnah yang pasti menimpa manusia, diantaranya:

Pertama, Fitnah kehidupan dunia. Manusia dihasung, dipanggil, diseru untuk menuju kepada dunia. Mencari kebahagiaan dunia yang tidak bisa mereka rumuskan sendiri.

Manusia banyak menyangka dengan kekayaan akan menyebabkan mereka bahagia, tapi banyak kekayaan yang ternyata tidak menyebabkan bahagia, bahkan membinasakan pemiliknya.

Manusia menyangka bahwa jabatan, pangkat, kedudukan itu menyebabkan mereka bahagia. Tapi faktanya banyak pejabat yang akhirnya jatuh terhina.

Manusia menyangka bahwa kesehatan, kekuatan itu menyebabkan bahagia. Sebelumnya badanya kokoh, kuat, sehat akan tetapi seiring bertambahnya usia menjadikan badanya semakin lemah.

Apapun yang dicita-citakan manusia baik berupa kebahagiaan, kemuliaan maupun kesenangan sebenarnya adalah fatamorgana yang kalau dikejar semuanya tidak akan pernah didapatkan.

Kedua, Fitnah/godaan syaithan. Baik syaiton yang ada di dalam diri masing-masing manusia ataupun syaithon yang ada di sekelilingnya yang memasuki tubuh sahabat-sahabat, teman maupun keluarga.

Beliau menekankan bahwa semua yang telah disebutkan di atas merupakan fitnah bagi manusia. Barangsiapa yang mengikutinya akan menyebabkan orang tersebut keluar dari rel Al-Islam ini, menyebabkan kecelakaan dan tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan.

Pada khutbah kali ini beliau mengingatkan hadirin bahwa jangan sampai menyangka tatkala sudah menjadi Muslim, melakukan sholat 5 waktu, menghadiri sholat jumat, bahkan berada di pusat-pusat kegiatan Islam di pondok-pondok pesantren dan semisalnya, kemudiaan menyebabkan dirinya selamat? Jawaban nya adalah tidak. Yang dibutuhkan adalah istiqomah, mempertahankan apa yang sudah dilakukan sebagai wujud syukur atas karunia Allah tersebut sampai akhir hayat.

Beliau menyebutkan sebuah hadis sebagai hujjah pernyataan beliau tersebut. Rasulullah bersabda:

فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا

Beliau menjelaskan:
Sesungguhnya ada salah seorang di antara manusia rajin beramal dengan amalanya ahli jannah. Seperti suka wirid, dzikir, sholat, berdoa, dan berkumpul dengan orang-orang yang baik, misal berada di pondok pesantren. Akan tetapi catatan amalanya mendahului dirinya, dirinya tidak menjaga atau meminta penjagaan kepada Allah Ta’ala akhirnya dia mengakhiri hidupnya, di akhir-akhir hidupnya dia menjauhi amalan-amalan yang menyebabkan masuk ke dalam Jannah tersebut, menjauhi kumpulan orang-orang yang sholat, melepaskan diri dari kebaikan, jauh dari kumpulan orang-orang yang baik, berusaha mencari jalan sendiri di luar jalan yang diridloi Allah Ta’ala. Hingga akhirnya menyebabkan dirinya masuk ke dalam neraka jahannam.
Di akhir khutbah beliau berpesan kepada hadirin untuk

– senantiasa menjaga agar amalan-amalan kebaikan tetap dipertahankan dan jangan sampai putus di tengah jalan.
– senantiasa memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah. Tanpa keduanya, mustahil siapapun bisa selamat dari adzab Allah Ta’ala.
(Muhammad Iqbal)

Selengkapnya, silakan simak khutbah Jumat Al-Ustadz KH Mudzakir pada tautan link berikut:

Semoga bermanfaat, Barakallahu fikum.

Leave a Reply