TUDUHAN TERHADAP IMAM ATH-THOBARI
Oleh: Abu Zaidan
Imam At-Thabari terdzalimi. Ibnu Katsir (w. 774 H) menyitir perkataan Abu Bakar bin Huzaimah (w. 311 H) ketika berkomentar tentang Ibnu Jarir ini:
ما أعلم على أديم الأرض أعلم من ابن جرير، ولقد ظلمته الحنابلة
Saya tak pernah temui di bumi ini orang yang lebih alim dari Ibn Jarir, sayangnya beliau didzalimi oleh Hanabilah. (Ismail ibn Katsir w. 774 H, al-Bidayah wa an-Nihayah, hal. 11/166, Syamsuddin ad-Dzahabi w. 748 H, Siyaru A’lam an-Nubala’, hal. 11/168).
lya, beliau didzalimi oleh “oknum” di zamannya. Oknum dari para pengikut madzhab Hanbali. Bahkan sampai akhir hayat beliau.
Perlu dicatat, ini bukan pengikut Hanbali abad ini ya, tapi pengikut Hanbali di abad ke-4 Hijriyyah. Jika ada kesamaan kasus dan pelaku serta ide dengan zaman sekarang, bisa jadi itu hanya kebetulan belaka. Ibnu Jarir dituduh Rafidhah dan Ilhad
وادعوا عليه الرفض، ثم ادعوا عليه الإلحاد
Mereka menuduh Ibnu Jarir sebagai Rafidhah, lalu menuduhnya dengan ilhad (atheis). (Izzuddin bin al-Atsir w. 630 H, al-Kamil fi at-Tarikh, hal. 6/677)
Sungguh tuduhan yang cukup serius, Ibnu Jarir dituduh sebagai syiah rafidhah dan ilhad (atheis).
Dilarang Mengajar Ternyata tuduhan itu tak hanya berhenti hanya tuduhan belaka. Selain dituduh, Imam Ibnu Jarir juga diboikot untuk mengajar. Hal ini sebagaimana yang ditulis oleh Imam Ibn Katsir (w. 774 H), Imam Syihabuddin ar-Rumi (w. 626 H), dan Imam ad-Dzahabi (w. 748 H).
لأن الحنابلة كانوا يمنعون أن يجتمع به أحد
Para pengikut Hanabilah melarang orang-orang untuk berkumpul dangan Imam Ibn Jarir (Ismail ibn Katsir w. 774 H, al-Bidayah wa an-Nihayah, hal. 11/166).
ولقد ظلمته الحنابلة؛ قال: وكانت الحنابلة يسمع عليه تمنع [منه] ولا تترك أحدا .
Para Hanabilah telah mendzalimi Imam Ibn Jarir (w. 310 H). Mereka melarang orang-orang untuk ngaji kepadanya, bahkan tak membiarkan satupun mendengarkan Imam Ibn Jarir. (Syihabuddin ar-Rumi al-Hamawi w. 626 H, Mu’jam al-Udaba’, hal. 6/ 2443)
وكانت الحنابلة تمنع من الدخول عليه
Hanabilah melarang orang untuk masuk ikut ngaji kepada Imam Ibnu Jarir Thabari. (Syamsuddin ad-Dzahabi w. 748 H, Siyaru A’lam an-Nubala’, hal. 11/168).
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa beliau wafat di usia 85 atau 86 tahun. Sampai wafat pun, para Hanabilah itu masih saja memboikot Imam Ibn Jarir. Sampai untuk dikubur siang hari saja dilarang.
Akhirnya, Imam Ibn Jarir at-Thabari dikuburkan di dalam rumahnya sendiri. (Ismail ibn Katsir w. 774 H, al-Bidayah wa an-Nihayah, hal. 11/166)
ودفن في داره لأن بعض عوام الحنابلة ورعاعهم منعوا دفنه نهارا ونسبوه إلى الرفض، ومن الجلهة من رماه بلالحاد وحاشاه من ذلك كله
Imam Ibn Jarir at-Thabari dikuburkan di dalam rumahnya. Hal itu karena kaum awam dan kaum rendahannya Hanabilah mencegah pengkuburan Imam Ibn Jarir di siang hari.
Mereka menuduh Imam Ibn Jarir at-Thabari sebagai Syiah Rafidhah, bahkan ada yang sampai menuduh atheis.* Tapi itu semua tidaklah benar. (Ismail ibn Katsir w. 774 H, al-Bidayah wa an-Nihayah, hal. 11/166).
ZOLIM ITU MENJADI KESUSAHAN-KESUSAHAN DI AKHIRAT. MENUDUH TERMASUK ZOLIM.